Di era globalisasi ini, dalam segala lapisan kehidupan pasti tedapat sebuah organisasi. Dalam rumah tangga sekalipun, terdapat organisasi. Dengan bapak sebagai pemimpinnya, ibu sebagai wakil pimpinan, dan anak adalah anggotanya..
Dalam dunia industri sangat diperlukan adanya organisasi, agar dapat mencapai satu tujuan, yaitu mengahasilkan produk atau jasa dengan baik. Dalam organisasi diperlukan ilmu yang mempelajari tingkah laku tenaga kerja. Ilmu tersebut adalah Psikologi Industri.
Menurut Munsterberg (dalam Berry 1998) Psikologi Industri adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja.
Menurut Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu psikologi I/O adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.
Dalam psikologi industri organisasi diperlukan "skill" yang mumpuni, agar kita sebagai produsen, dapat memberikan "service" yang baik kepada konsumen. Service disini dalam arti kepuasan. Kepuasan yang dimaksudkan adalah kepuasan pelanggan. Karena kepuasan pelanggan sangat diperlukan untuk menjaga agar kerjasama antar perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Hampir rata-rata seluruh perusahaan didunia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk konsumennya, namun hanya beberapa perusahaaan yang juga memikirkan "Kepuasan Karyawan". Bila kita tinjau lebih dalam, karyawanlah yang memberikan kepuasaan kepada konsumen, dengan memberikan barang dengan kualitas terbaik. Perusahan milik orang pribumi belum ada yang memikirkan "Kepuasan Karyawan"nya. Tapi banyak perusahaan asing yang memberikan kepuasaan kepada karyawannya.
Mau sampai kapan indonesia tertinggal sejauh ini dalam segi industri?
Kebanyakan para lulusan Sarjana, selalu berlomba-lomba mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi, namun jarang sekali para lulusan Sarjana berlomba-lomba membuat lapangan kerja untuik orang lain. Minimal untuk sekitar tempat tinggal mereka. Dengan begitu, sedikit demi sedikit dapat memperbaiki ekonomi didaerah sekitar mereka. Coba bayangkan, jika ada 100 sarjana yang baru lulus, 30 sarjana saja yang membuat lapangan kerja baru, dengan ilmu yang mereka dapat, dan memiliki karyawan 10 orang, mereka sudah sedikit membantu ekonomi 300 orang. Dalam organisasi industri bukan hanya memikirkan kondisi dalam organisasi, namun memikirkan bagaimana membantu keadaan sekitar industri tersebut.
Dengan begitu kita bisa sedikit membantu Indonesia untuk bangkit dalam Segi Perindustrian...
Bravo Teknik Industri Indonesia..
Bravo TIUP2010...
Yoga Dwi Fitranto
4410215046
Teknik Industri
Universitas Pancasila
Jumat, 30 September 2011
Kamis, 29 September 2011
RIM Hentikan Produksi Playbook
Sejumlah analis mengembuskan kabar bahwa Research In Motion (RIM) menghentikan produksi Blackberry Playbook dan mengakhiri bisnis perangkat tabletnya itu. Isu yang berkembang pada Kamis (29/9/2011) atau sehari setelah Amazon merilis Kindle Fire dengan harga 199 dollar AS saja itu langsung dibantah juru bicara RIM.
"Rumor yang menyebut bahwa Blackberry Playbook tidak akan diproduksi lagi adalah murni khayalan," kata Marisa Conway atas nama RIM seperti dilansir Reuters. Ia mengatakan, RIM masih berkomitmen menggarap pasar tablet dengan platform QNX yang telah dikuasainya.
Sebelumnya, analis industri semikonduktor dari Collins Stewart bernama John Vinn menulis catatan bahwa RIM menghentikan produksi tabletnya dan bahwa proyek pengembangan tablet yang sudah direncanakan. Ia juga mengutip laporan minggu lalu yang menyebutkan bahwa salah satu manufaktur Playbook, yakni Quanta Computer, menutup pabriknya di Taiwan dan memberhentikan setengah karyawannya.
Playbook memang bisa dibilang gagal menembus papan atas pasar tablet yang kini masih didominasi Apple dengan produk iPad. Persaingan makin ketat saat Amazon meluncurkan Kindle Fire dengan harga jauh lebih terjangkau. RIM hanya berhasil menjual 500.000 unit Blackberry Playbook selama enam minggu terakhir kuartal pertama, dan hanya menjual 200.000 unit selama kuartal kedua. Akibat tak mulusnya penjualan tablet ini, sejumlah gerai memberi potongan harga.
"Rumor yang menyebut bahwa Blackberry Playbook tidak akan diproduksi lagi adalah murni khayalan," kata Marisa Conway atas nama RIM seperti dilansir Reuters. Ia mengatakan, RIM masih berkomitmen menggarap pasar tablet dengan platform QNX yang telah dikuasainya.
Sebelumnya, analis industri semikonduktor dari Collins Stewart bernama John Vinn menulis catatan bahwa RIM menghentikan produksi tabletnya dan bahwa proyek pengembangan tablet yang sudah direncanakan. Ia juga mengutip laporan minggu lalu yang menyebutkan bahwa salah satu manufaktur Playbook, yakni Quanta Computer, menutup pabriknya di Taiwan dan memberhentikan setengah karyawannya.
Playbook memang bisa dibilang gagal menembus papan atas pasar tablet yang kini masih didominasi Apple dengan produk iPad. Persaingan makin ketat saat Amazon meluncurkan Kindle Fire dengan harga jauh lebih terjangkau. RIM hanya berhasil menjual 500.000 unit Blackberry Playbook selama enam minggu terakhir kuartal pertama, dan hanya menjual 200.000 unit selama kuartal kedua. Akibat tak mulusnya penjualan tablet ini, sejumlah gerai memberi potongan harga.
Langganan:
Postingan (Atom)